Tuesday, February 9, 2021

Hai ! Kenalin, namaku Olivia Wulandari. Aku duduk di bangku kelas akhir, kelas 12. Benar! waktu yang seharusnya aku habiskan untuk belajar dan berkumpul disekolah bersama teman-temanku, kini hanya menjadi angan-angan semata. Karena pandemi yang sedang dan masih merajalela, kami terpaksa menghabiskan waktu dirumah masing-masing dengan tetap melakukan kegiatan seperti biasa. Pada masa inilah aku akan menceritakan kisahku kepada kalian.

Yap! Ini adalah blog pertamaku, yang mungkin akan menjadi saksi kisahku sekarang hingga nanti.


~~~

      Berawal dari pengumuman yang beredar dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengenai "Semua Sekolah di liburkan selama 2 minggu dikarenakan penyebaran covid-19". Aku waktu itu senang, itung-itung untuk mengistirahatkan tenaga dan fikiran dari penatnya kegiatan sekolah yang sangat padat. Dan aku sempat berfikir, "halah! ntar juga tetep kembali sekolah kok. Paling bentar lagi corona nya ilang."

    Setelah 2 minggu berlalu, beredar lagi pengumuman dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang mengumumkan bahwa sekolah masih di liburkan sampai waktu yang belum ditentukan. Aku mulai gelisah. Ku lihat di berita bahwa penyebaran covid-19 semakin luas, dan banyak memakan korban. Dari situ lah kegiatan belajar mengajar terpaksa diadakan via online. Banyak yang mengeluh dengan keadaan ini. Sebagian dari mereka mengalami kendala, seperti keterbatasan perangkat dan jaringan internet. Dan sebagian yang lain mengeluh tidak bisa beradaptasi dengan keadaan yang baru. Aku bersyukur dalam keadaan seperti ini aku bisa beradaptasi dengan cepat, sehingga mempermudahkan ku dalam menjalani kehidupan baru.

        Sejak saat itu, semua hal dilakukan secara online. Beberapa orang sudah mulai terbiasa dengan kehidupan sekarang yang serba mengandalkan teknologi. Teman-temanku merasa bahwa sekolah online membuatnya semakin stress. "Tugas makin numpuk, tiap hari dikejar-kejar mulu!  kalo dikejar doi sih gapapa, lah ini dikejar deadline." begitu tanggapan mereka tentang sekolah online yang sudah dijalani sekitar 2 bulan. Bagiku, sekolah online ataupun sekolah tatap muka, tugas tetaplah menumpuk. Mungkin mereka terbawa suasana dirumah. Karna kalau dirumah, kita merasa sedang liburan, sehingga kegiatan produktif dianggap sebagai hal yang melanggar norma berlibur, haha.

        Ujian semester genap tiba. Aku mengira jika ujian, kami akan dibuatkan jadwal bergilir ke sekolah. Ternyata ujian tetap diadakan dirumah karena dikhawatirkan penyebaran covid-19 akan semakin meluas jika ujian disekolah. Kebanyakan siswa senang jika ujian dirumah. Karena mereka bisa menyontek. Sebagian guru mapel memberitahukan nilai masing-masing siswa. Pada saat inilah aku merasa tidak adil ! Teman yang kesehariannya disekolah sangat jarang mengerjakan tugas dan tidak aktif di kelas, malah mendapatkan nilai tinggi dibandingkan dengan anak-anak yang rajin dan aktif. 

        Selama pembelajaran via online, aku banyak mengalami masalah. Masalah pertemanan salah satu nya. Aku merasa terasingkan saat itu. Baiklah, aku akan memberikan satu contoh yang aku alami. Teman yang dekat denganku memiliki group chatting tanpaku, jalan dengan teman lain tanpa mengajakku, dan membuat konten hiburan tanpa melibatkanku. Saat itu aku benar-benar merasa sedih. "Aku ada salah apa dengan nya?", pertanyaan itu yang terus muncul didalam otakku. Aku dari kecil memang tidak tenang jika ada masalah dengan pertemanan. Membahas masalah ini membuatku sedih jika mengingatnya, jadi aku tidak akan membahasnya terlalu jauh. Sekarang, aku lebih baik dari sebelumnya. Aku tidak terlalu memikirkan masalah ini. Ada orang yang berkata kepadaku "kalau dia mau berteman, ayo! kalau tidak mau, ya tidak masalah. Jangan membuat dirimu berlarut-larut dalam kesedihan. Karena teman seperti mereka dapat menghambatmu dalam meraih kesuksesan. Di masa depan, teman sejatimu itu adalah pasanganmu, bukan mereka. Jadi jangan bersedih.".

        Bertemu dengan beberapa masalah membuatku lebih kuat dalam menjalani hidup. Aku percaya bahwa dibalik ini semua akan ada hal yang lebih indah. Btw, pekan depan pendaftaran SNMPTN dibuka. Aku akan mendaftarkan diri sebagai salah satu penerima jalur undangan di kampus yang aku inginkan. Semoga aku diterima dan menjadi mahasiswi di kampus tersebut. Do'akan aku ya! Baiklah, sampai disini saja ceritaku. Semoga wabah covid-19 ini segera hilang dari bumi, agar kita bisa berkumpul kembali bersama teman-teman dan orang-orang tercinta kita.

~~~

Jika kalian bersedia menceritakan kisah kalian, kalian boleh tulis cerita kalian di kolom komentar ya^^ 

Terima kasih sudah membaca ceritaku. Di lain waktu aku akan menulis lagi.

See you next time, guys!

No comments:

Post a Comment

H ai ! Kenalin, namaku Olivia Wulandari. Aku duduk di bangku kelas akhir, kelas 12. Benar ! waktu yang seharusnya aku habiskan untuk belajar...